Konsep manjemen tidaklah asing bagi setiap perusahaan, namun pertanyaanya pakah setiap perusahaan berhasil menerapkan konsep – konsep tersebut ?

Biasanya konsep manajemen untuk meningkatkan daya saing diantaranya Total Quality control (TQC), Quality Control Cycle (QCC), Just In Time (JIT) dan Total Productive Maintenance (TPM).

Konsep manajemen diatas merupakan konsep yang bertujuan baik bagi perusahaan, namun sering banyak perusahaan sulit menerapkan konsep tersebut bahkan gagal dan berhenti menerapakan konsep tersebut ?

 Lalu bagaimana agar konsep-konsep tersebut berjalan ? salah satu penyebanya adalah rendahnya tingkat partisipasi semua anggota organisasi untuk ikut serta seperti Tingkat disiplin yang rendah, tempat kerja yang berantakan dan belum adanya system dan prosedur kerja yang jelasa.

Oleh karena itu sebelum menerapkan konsep Total Quality control (TQC), Quality Control Cycle (QCC), Just In Time (JIT) dan Total Productive Maintenance (TPM) sebaiknya perlu ditanamkan dan dijadikan suatu budaya melalui penerapan 5S.

Konsep dan pendekatan ini mulai digunakan di jepang dan berhasil yang selanjutnya digunakan untuk penerapan konsep manajemen berikutnya.

5S sendiri berarti yaitu :

• Seiri = Ringkas
• Seiton = Rapi
• Seiso = Resik
• Seiketsu = Rawat
• Shitsuke = Rajin

5S merupakan proses perubahan sikap dengan menerapkan penataan dan kebersihan tempat kerja. Sehingga pekerja dapat terbiasa bekerja dengan standard yang jelas.

Pada dasarnya penerapan 5S ini memang sulit diterapkan dengan benar, namun hal ini bakal terwujud dengan dilaksanakan disemua area kerja masing-masing secara bertahap dan konsisten menjalankanya.